Minggu, 07 September 2014

Navigasi Darat




            Navigasi Darat adalah ilmu yang mempelajari cara seseorang menentukan suatu tempat dan memberikan bayangan medan, baik keadaan permukaan serta bentang alam dari bumi dengan bantuan minimal peta dan kompas. 

Pekerjaan Navigasi Darat di lapangan secara mendasar adalah titik awal perjalanan (intersection dan resection), tanda medan, arah kompas, menaksir jarak, orientasi medan dan resection, perubahan kondisi medan dan mengetahui ketinggian suatu tempat. 

Persiapan - Persiapan yang harus dilakukan dalam proses Pengaplikasian Navigasi Darat, Yakni Sebagai Berikut :
  • Peralatan Navigasi Darat, terdiri dari: 
Kompas adalah alat untuk menentukan arah mata angin berdasarkan sifat magnetik kutub bumi. Arah mata angin utama yang bisa ditentukan adalah
N (north = utara),
          S (south = selatan), 
          E (east = timur) dan 
          W (west = barat), 
          serta arah mata angin lainnya yaitu 
          NE (north east = timur laut), 
          SE (south east = Tenggara), 
          SW (south west = barat daya) dan ' 
          NW (north west = barat laut). 


 Peta adalah gambaran sebagian/seluruh permukaan bumi dalam bentuk dua dimensi dengan perbandiangan skala tertentu. Jenis-jenis peta terdiri dari peta teknis, peta topografi dan peta ikhtisat/geografi/wilayah. Bagian-bagian peta antara lain judul, nomor, koordinat, skala, kontur, tahun pembuatan, legenda, dan deklinasi magnetis. - GPS (Global Positioning System) adalah sistem radio-navigasi global yang terdiri dari beberapa satelit dan stasiun bumi. Fungsinya adalah menentukan lokasi, navigasi (menentukan satu lokasi menuju lokasi lain), tracking (memonitor pergerakan seseorang/benda), membuat peta di seluruh permukaan bumi, dan menetukan waktu yang tepat di tempat manapun.


  • Menentukan arah tanpa alat navigasi Selain mengguanakan alat-alat navigasi, kita juga dapat menggunakan arah mata angin dengan tanda-tanda alam dan buatan, yaitu: - tanda-tanda alam yaitu matahari, bulan dan rasi bintang - tanda-tanda buatan yaitu masjid, kuburan dan kompas sendiri dari jarum/silet yang bermagnet dan diletakkan di atas permukaan air - flora-fauna: tajuk pohon yang lebih lebat biasanya berada di sebelah barat lumut-lumutan Parmelia sp. dan Politrichum sp. biasanya hidup lebih baik (lebat) pada bagian barat pohon tumbuhan pandan hutan biasanya cenderung condong ke arah timur sarang semut/serangga biasanya terletak di sebelah barat pepohonan 
  • Mecegah dan menanggulangi keadaan tersesat Tersesat adalah hilangnya orientasi, tidak dapat mengetahui posisi yang sebenarnya dan arah yang akan dituju. Hal tersebut biasanya karena berjalan pada malam hari, tidak cukup sering menggunakan peta dan kompas dalam perjalanannya, tidak tahu titik awal pemberangkatan di peta dan melakukan potong kompas. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah tersesat antara lain: 
1.    Selalu melapor kepada petugas terkait atau orang yang dipercaya mengenai tujuan perjalanan, lamanya dan jumlah anggota yang ikut 
2.    Selalu mengingat keadaan sekitar perjalanan berdasarkan kelima indera yang dimiliki 
3.    Tetaplah berada pada jalur yang telah ada dengan memberi petunjuk pada tiap persimpangan perhatikan obyek yang mencolok seperti mata air, bukit, sungai atau gunung 
4.    Pada saat berjalan sekali-kali tengoklah ke arah belakang, ingatlah jalur tersebut jika dilihat dari arah berlawanan 
5.    Pelajari dengan benar alat-alat navigasi yang dibawa 
6.    Gunakanlah kompas sebelum tersesat 
7.    Belajarlah membaca tanda-tanda alam untuk menentukan arah mata angina 
8.    jangan pernah percaya secara penuh kepada orang lain termasuk kepada pemimpin.

Pedoman yang bisa digunakan dalam Navigasi Darat apabila tersesat adalah :
S T O P, yaitu: 
S = Seating, berhenti dan beristirahat dengan santai, hilangkan kepanikan 
T = Thinking,berpikir secara jernih (logis) dalam situasi yang sedang dihadapi 
O = Observaton, melakukan pengamatan/observasi medan di lokasi sekitar, kemudian tentukan arah dan tanda-tanda alam yang dapat dimanfaatkan atau yang harus dihindari 
P = Planning, buat rencana dan pikirkan konsekuensinya bila anda sudah memutuskan sesuatu yang akan anda lakukan. 





Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi keadaan tersesat dalam Navigasi Darat adalah: 
1.    Membuat tempat berlindung (shelter) dari bahaya atau cuaca buruk 
2.    Tetap tenang, tidak panik, berpikir jernih dan mencoba ingat jalur perjalanan 
3.    Orientasi dapat dipermudah dengan menuju tempat yang tinggi/memanjat pohon   
4.    Gunakan kompas dan peta (alat navigasi) atau indikator alam 
5.    Buat petunjuk untuk mempermudah orang lain mencari keberadaan kita, misalnya dengan tulisan, peluit, asap, sinar atau berteriak 
6.    Tetap bersama-sama dengan kelompok dalam kondisi apapun 
7.    Memanfaatkan situasi dengan menunggu bala bantuan, mencari makanan, mencari air dan lainnya







Kompas
Kompas adalah alat penunjuk arah. Kompas sendiri sudah dikenal sejak 900 tahun yang lalu terbukti dengan diketemukannya kompas kuno yang dipakai pejuang China sekitar tahun 1100 M. Karena sifat kemagnetannya maka jarum kompas selalu menunjukkan arah utara dan selatan (jika tidak dipengaruhi oleh adanya gaya-gaya magnet lainnya selain magnet bumi).

            Arah yang ditunjuk oleh jarum Kompas adalah kutub utara magnetis bumi yang letaknya tidak bertepatan dengan kutub utara bumi, kira-kira disebelah utara Kanada, di jazirah Boothia sekitar 1400 mil atau sekitar 2250 km. Tapi untuk keperluan praktis, utara peta, utara sebenarnya dan utara kompas/magnetis dianggap sama.

Menurut kegunaan dan fungsinya Kompas dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu :

Kompas Orientasi, yaitu jenis kompas yang digunakan untuk orientasi dalam suatu perjalanan (orientering). Contohnya kompas silva. 


  1. Kompas Bidik, yaitu kompas yang digunakan untuk membidik objek serta arah yang akan kita lalui. Contohnya Kompas Prisma
Kompas Geologi, yaitu kompas yang digunakan untuk menentukan arah serta kemiringan dalam pekerjaan geologi.  

 


Bagian – bagian Kompas antara lain :

Badan/Body kompas yaitu tempat melekatnya komponen-komponen kompas. Jarum Kompas yang selalu menunjuk arah utara-selatan pada posisi bagaimanapun (dengan syarat tidak dipengaruhi oleh medan magnet lain dan jarum tidak terhambat perputarannya.) Skala kompas, menunjukkan pembagian derajat sistem mata angin. 
Cara Penggunaan Kompas :
Penggunaan kompas pada prinsipnya yang paling penting diperhatikan adalah kompas harus horozontal, maka pembacaan skala peta melalui garis fisir, sedangkan pada kompas orienteering (misal kompas silva) yang paling penting diperhatikan adalah Utara Kompas harus sejajar dengan Utara peta.

Faktor kesalahan pada sudut bacaan Kompas Penyebab dari kesalahan ini antara lain :
Karena benturan dengan benda keras. Cairan yang terdapat dalam tabung kompas membeku (pengaruh waktau atau cuaca), sehingga jarum atau piringan kompas tidak bergerak bebas. Ada kesalahan indeks yaitu penunjuk indeks skala bacaan kompas tidak segaris lurus dengan garis penunjuk arah bacaan. Garis penunjuk arah bacaan tidak segaris lurus dengan pisir/garis rambut pembidik objek. 
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemakaian Kompas yaitu :
Jauhkanlah dari benda-benda yang mengandung unsur logam seperti golo/parang, pisau, gunting, victorinoks, dllJauhkan dari benda-benda elektronik seperti : TV, jam tangan, walkman, dll. Sesama kompas dilarang saling berdekatan 


Teknik Pengunaan Kompas
 
Sebelum masuk pada teknik peta kompas yang perlu duketahui adalah Azimuth dan Back azimuth. Azimuth adalah sudut antara sasaran terhadap kutub magnetik bumi (sudut kompas) sedangkaBack Azimuth adalh kebalikan dari Azimuth.

Cara praktisnya sebagai berikut : Jika Azimuth < 180° maka Back Azimuthnya = Azimuth + 180° Jika Azimuth >180° maka Back Azimuthnya = Azimuth - 180° Untuk mempermudah melihat sudut pada peta dapat menggunakan protaktor (busur derajat) Contoh protaktor (persegi)







Peta merupakan penggambaran dua dimensi pada bidang datar dari sebagian atau seluruh permukaan bumi yang dilihat dari atas, dan diperkecil atau diperbesar dengan perbandingan tertentu. Peta yang diperlukan untuk keperluan navigasi darat adalah peta topografi atau peta kontur. Peta topografi memetakan tempat tempat di permukaan bumi yang sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan satu garis kontur mewakili satu ketinggian.

Dalam sebuah Peta terbagi dan tersusun dari beberapa bagian, Bagian - Bagian Peta tersebut, yakni :

Judul Peta, Koordinat Peta,

Merupakan penunjuk ketinggian tertentu (pada Peta biasanya tercantum nilai ketinggiannya) dan 

Garis kontur dengan ketinggian lebih rendah selalu mengelilingi garis kontur lebih tinggi, kecuali untuk medan khusus seperti kawah

Garis kontur tidak pernah saling berpotongan

Beda ketinggian antara dua garis kontur adalah tetap, walaupun kerapatannya berubah-ubah

Daerah datar memiliki kontur yang renggang, sedangkan daerah terjal memiliki kontur yang rapat

Punggungan gunung/bukit terlihat di peta sebagai rangkaian kontur berbentuk huruf “U” yang ujungnya melengkung menjauhi puncak

Lembah terlihat di peta sebagai rangkaian kontur berbentuk “V” yang ujungnya tajam dan menjorok ke puncak

1 : 25.000 berarti 1 cm jarak pada peta mewakili 25.000 cm jarak sebenarnya

1 : 50.000 berarti 1 cm jarak pada peta mewakili 50.000 cm jarak sebenarnya


Merupakan lokasi yang ditunjukkan oleh peta bersangkutan. Judul Peta tertera di bagian atas tengah Peta

 


Nomor Peta, 
Nomor peta merupakan nomor registrasi dari badan pembuat Peta Selain itu juga sebagai petunjuk apabila kita memerlukan peta daerah lain di sekitar daerah yang dipetakan tersebut. Nomor peta terdapat di sebelah kanan atas Peta



Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada Peta  Koordinat ditentukan dengan sistem sumbu yaitu garis-garis yang saling berpotongan tegak lurus (garis bujur dan lintang). Sistem koordinat mengenal penomoran dengan 4 angka atau 6 angka. Untuk daerah yang luas dipakai penomoran 4 angka, dan untuk daerah yang lebih sempit dengan penomoran 6 angka.






Kontur,
Merupakan garis khayal yang menghubungkan titik-titik ketinggian sama dari permukaan laut. Sifat-sifat garis kontur antara lain :


Skala Peta,
Merupakan perbandingan antara jarak pada Peta dengan jarak horizontal di lapangan.
Contoh :


Tahun Peta,
Menunjukkan tentang tahun pembuatan Peta tersebut. Semakin baru tahun Peta maka data pada peta tersebut semakin akurat



Legenda Peta,
Memuat keterangan-keterangan padaPeta. Misalnya jalan, sungai, pemukiman, dll



 


Rafting


  
 Arung jeram sebagai olah raga grup, amat memercayakan pada kekompakan tim dengan total. kerja sama yang terpadu serta pengertian yang mendalam antar awak perahu, bisa dikatakan sebagai hal penting yang mendukung kesuksesan melalui beragam kendala di sungai. tidak bisa dibantah bahwa arung jeram merupakan olah raga yang penuh efek ( high risk sport ). tetapi demikianlah, tiap-tiap orang dapat mengerjakannya – seandainya dia dalam situasi “baik” ; baik dalam makna pemahaman tehnis, kekuatan membaca medan dengan kognitif, serta sehat fisik serta mental. lantas, arung jeram yaitu olah raga yang menuntut keterampilan. karenanya amat memerlukan waktu untuk berkembang. 

   
 Perkembangan ke arah meraih kekuatan yang sempurna, cuma barangkali jika akan pelajari karakter-sifat sungai, dan bersedia melatih diri di area itu. jika butuh mengembangkan pengetahuan mengenai karakter-sifat sungai, harus juga berlatih berdayung, berkayuh di sungai. implikasinya perlu mengembangkan kekuatan fisik, supaya senantiasa meraih situasi seoptimal barangkali. perihal lain yang pantas diingat, yaitu berlatih langkah-cara menghadapi situasi darurat di sungai. perihal ini penting untuk melatih kesiapan, kekuatan serta keyakinan diri, jika memanglah mesti menghadapinya. tema makalah ini memperkenalkan seluk- beluk yang mendasar dari olah raga arung jeram khususkan pemakaian wahana perahu karet beserta peralatannya, pelajari situasi sungai serta tehnis berarung jeram dan menghadapi situasi darurat. 

II. Peralatan serta perlengkapan 
    
 Peralatan serta perlengkapan yang dipakai dalam arung jeram dibedakan menurut keperluan grup/regu serta lamanya waktu mengarungi sungai, yakni seperti berikut : 

• Peralatan regu
 

1. Perahu karet  
Perahu karet ( inflatable raft ) untuk kepentingan olah raga arung jeram, dibikin berbahan karet sintetis sedemikian rupa hingga kuat namun terus elastis. perihal ini ditujukan untuk menahan dari goresan serta benturan batu-batu sungai. bentuk serta rancangan sisi buritan serta baluan dibikin agak mencuat supaya air tidak gampang masuk serta dapat melindungi stabilitas perahu saat melalui ombak besar. umumnya perahu terdiri dari bagian-bagian tabung hawa, perihal ini ditujukan jika di antara tabung perahu bocor /pecah, maka untuk satu waktu spesifik perahu tetap bisa mengapung. ukuran panjang serta lebar perahu umumnya 2 berbanding , serta ini amat bergantung pada kapasitas berat maksimum muatan perahu tersebut. 

2. Dayung 

 Dayung sebagai alat kayuh pada olah raga arung jeram sebisa-bisanya dibikin berbahan yang kuat namun mudah ; contohnya kayu mahogany serta gabungan pada fiberglass serta aluminium. dayung yang dipergunakan oleh awak perahu, panjangnya berkisar pada 4, 5 – 6 kaki. namun biasanya yaitu 5 – 5, 5 kaki. sebenarnya factor penentu ukuran panjang dayung ada tiga perihal, yakni : besar badan serta kemampuan awak, diameter tabung perahu, serta manfaatnya, sebagai pendayung awak atau pendayung kemudi atau kapten. tanpa memandang besar tubuh awak perahu serta ukuran perahu, dayung yang dipakai oleh kapten yaitu 5, 5 – 6 kaki, namun untuk awak perahu ukurannya lebih pendek. 

3. Pompa 







serta peralatan reparasi pompa yang dipakai untuk isi tabung- tabung hawa perahu mesti senantiasa dibawa pada waktu mengarungi sungai. karena perihal itu untuk melindungi apabila hawa dalam tabung-tabung itu menyusut / kempes. ditujukan dengan peralatan reparasi terkait dengan reparasi pompa serta perahu ( dikarenakan sobek, berlubang dan sebagainya ). 

4. Tali perahu karet dilengkapi tali type karmantle selama 40 mtr. yang dipakai sebagai : tumpuan kaki, pengaman awak perahu serta tali perioder. 


5. Peta sungai. 

umumnya dipakai yaitu topografi sungai. berguna sebagai panduan memperkirakan kondisi medan serta situasi sungai yang dapat diarungi, juga tempat aliran lebih kurang sungai tersebut. 

6. Ember plastik atau gayung. dipakai untuk menimba air yang masuk ke dalam sisi dalam perahu. umumnya pemakaian ember / gayung ini dikerjakan jika air yang masuk tetap relatif sedikit. apabila telah terlampau banyak, untuk membuangnya lebih efektif membalikkan perahu, yang pastinya terlebih dulu perahu tersebut dibawa ke pinggir. pentingnya buang air yang masuk ke dalam perahu ini yaitu supaya perahu gampang dikendalikan. 

7. Perlengkapan pppk mutlak mesti dibawa. type serta jumlah obatnya bisa sesuai dengan situasi medan serta keperluan sepanjang mengarungi sungai. 

• perlengkapan pribadi
 
1. Pelampung .

type pelampung yang baik serta benar untuk arung jeram yaitu pelampung yang sesuai dengan ukuran postur tubuh, diisi gabus tidak tipis ( bisa berperan sebagai penahan benturan pada benda keras ). kelayakan bisa dilihat dari kualifikasi teruji dalam perihal daya apung untuk berat maksimalnya. untuk kemungkinan menghadapi situasi darurat, butuh dipertimbangkan mengenai pemakaian pelampung dengan tambahan dibagian belakang kepala, supaya kepala terus terapung tengadah, jika saat tidak sadarkan diri. untuk melindungi supaya pelampung tidak naik atau mencuat ke atas waktu dipergunakan, maka sisi bawah pelampung bisa diikat ke pangkal paha atau sisi badan yang lain yang sangat mungkin. 

2. pakaian. pakaian yang pas untuk berarung jeram yaitu pakaian yang sangat mungkin kita terus leluasa dalam bergerak. 

3. sepatu membuat perlindungan kaki dari kemungkinan terluka, pakai type sepatu yang bisa membuat perlindungan mata kaki, tetapi pergelangan kaki bisa terus bergerak bebas, terhitung meringankan untuk berenang. 

4. helm ( pelindung kepala ) 

mengarungi sungai berjeram dengan letak bebatuan yang tidak teratur atau sungai dengan derajat kesusahan yang tinggi, helm mutlak dipakai. tujuannya membuat perlindungan kepala dari kemungkinan benturan benda keras. helm yang baik mesti mudah, tahan air serta tidak mengganggu pandangan ataupun gerakan. 

5. survival kit.

perlengkapan survival, mesti senantiasa menempel di badan, namun upayakan jangan sempat mengganggu gerakan kita. umumnya terdiri dari pisau lipat, korek api tahan air, dan lain-lain. sebagaimana dimaksud diatas, lamanya waktu mengarungi sungai juga merubah barang yang perlu dibawa. lantas peralatan tambahan dibutuhkan apabila pengarungan membutuhkan waktu sedikitnya 1 minggu, yakni : 
   1. handy talky untuk komunikasi dengan tim darat.
 
   2. container kedap air
 
   3. bahan makanan
 
   4. perlengkapan kemah
 
   5. peralatan masak, makan, minum.


SURVIVAL


Apa itu survival

Survival berasal dari kata Survive, yang artinya bertahan hidup. Sedang survival sendiri adalah suatu kondisi yang tidak menentu yang dihadapi oleh seorang atau sekelompok orang pada suatu daerah yang asing dan terisolir bagi orang/kelompok yang sedang mengalaminya. Keadaan tidak menentu (survival) ini bisa terjadi pada setiap orang yang tengah melakukan perjalanan, petualangan atau penjelajahan di alam bebas.

Pengetahuan dan tehnik survival harusnya difahami oleh setiap orang, khususnya para penggiat alam bebas/terbuka, hingga apabila suatu saat ia mengalami kondisi ini, paling tidak ia telah mempunyai gambaran serta tindakan apa saja yang harus dilakukannya.

Berhasil tidaknya seseorang atau sekelompok orang keluar dari kondisi survival ini, tergantung dari kesiapan mental dan fisiknya.

Bagi penggiat alam bebas terbuka huruf - huruf dalam kata survival dijabarkan sebagai berikut :

S : Size Up the Situation
Kita harus menyadari bahwa kita berada dalam keadaan yang tidak menentu.
U : Undue Haste Make Waste
Kita harus memikirkan tindakan demi tindakan yang akan kita lakukan, karena tindakan yang terburu-buru cenderung sia-sia
R : Remember Where You Are
Semakin kita mengenali daerah tersebut, kemungkinan keluar dari kondisi ini akan lebih terbuka
V : Vanquish Fear and Panic
Kita harus bisa menguasai rasa takut dan panik, karena itu akan membuat mental kita cepat labil
I : Improvises
Kita harus bisa berimprovisasi, seperti ponco/flysheet dapat dijadikan bivak untuk berlindung, sebuah pembuka kaleng kornet dapat dijadikan mata kail
V : Value Living
Inilah yang terpenting, kita harus terus menumbuhkan dan menjaga semangat "Harus Hidup dan "Harus Hidup"
A : Act Like The Native
Mencoba memahami perilaku dan kebutuhan penduduk sekitar, apabila ada penduduk yang mengambil tumbuhan atau kayu di hutan, kemungkinan bertemu akan ada.
L : Learn The Basic Skill
Belajar dan melatih pengetahuan dan tehnik survival, akan membuat kita lebih siap bila kita menghadapi kondisi survival ini.

Survival Individu

Berada pada keadaan survive seorang diri, selain menghadapi masalah tehnis juga akan mengalami masalah kejiwaan. Sendiri dalam kondisi survival akan mengundang rasa kesepian, bosan, takut ataupun panik. Kesepian dan bosan dalam kondisi ini seorang diri adalah masalah besar yang harus dapat diatasi ataupun dihindarkan, karena hal tersebut dapat menimbulkan rasa tertekan yang bisa menghilangkan semangat dan keinginan hidup saat survival.

Secara Psikologis mencegah kesepian dan kebosanan sama seperti menanggulangi rasa takut dan panik. Jaga pikiran kita dengan mengerjakan sesuatu yang akan berguna bagi kondisi survival ini, tapi tetap menjaga dan memlihara emosi, kesadaran dan fisik kita.

Survival Kelompok

Berkelompok dalam keadaan survival lebih banyak keuntungannya dari pada survival perorangan, karena pada survival perorangan seluruh bahaya akan dihadapi seorang diri. Dengan berkelompok akan tersedia banyak tenaga untuk melakukan pekerjaan dan adanya komunikasi serta saling menjaga.

Walaupun dalam berkelompok banyak hal yang dapat dilakukan untuk kepentingan bersama tetapi banyak hal juga yang dapat merugikan kepentingan bersama. Menyamakan persepsi, tujuan, prioritas pekerjaan adalah hal yang tak mudah, akan banyak waktu pula yang akan terbuang.

Untuk menjaga agar kebersamaan tetap terkontrol pada keadaan survival kelompok, seluruh anggota harus segera memilih seorang pemimpin. Dimana seorang yang dipilih mempunyai beberapa kretaria yang berhubungan dengan pengetahuan dan tehnik survival.

Dengan mengakui salah seorang dari anggota untuk dijadikan pemimpin sudah dapat menyelesaikan satu masalah dalam kebersamaan.

Baca juga artikel dibawah ini
Dasar-Dasar survival 


Teknik Survival 

Makanan Dalam Survival

Air Dalam Survival